Rencana Simulasi Belajar ( Vygotsky )
Alat
dan Bahan :
- Kertas HVS yang tdd beberapa lembar dan
dibuat berbentuk buku
- Alat tulis, berupa pensil, pulen
berwarna, spidol
- Penggaris 60cm
- White
Board
Cara
Permainan :
1. Setiap anak menentukan perannya
masing-masing, yaitu sebagai guru atau murid.
2. Peran guru diperankan oleh 2 anak dan
sisanya berperan sebagai murid.
3. Menentukan apa yang menjadi tugas pada
masing-masing peran yang dipilih.
4. Mengatur tempat untuk bermain, misalnya
posisi tempat duduk, posisi white board.
5. Memulai permainan sesuai dengan perannya
masing-masing.
Tujuan :
- Anak mampu mengambil peran yang jelas
dimana peran yang dipilih oleh anak harus dapat diperagakan sesuai dengan tuntutan
peran, misalnya sebagai murid, ia harus mendengarkan arahan dan perintah dari
guru.
Penerimaan terhadap perbedaan individu
dimana ada penerimaan secara luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan
ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, dan ketidakmampuannya. Memberi peluang
bagi anak dari berbagai latar belakang dan kondisi serta melalui struktur
penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain. Pengembangan keterampilan sosial dimana
mengajarkan kepada anak keterampilan bekerja sama dan kolaborasi.
Keterampilan-keterampilan sosial, penting dimiliki oleh anak sebab saat ini
banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial.
Pembahasan :
Vygotsky yakin bahwa anak akan jauh lebih berkembang jika
berinteraksi dengan orang lain, meskipun pada akhirnya anak-anak akan
mempelajari sendiri beberapa konsep melalui pengalaman sehari-hari.
Tanpa bantuan orang lain,
anak-anak tidak akan pernah mengembangkan pemikiran operasional formal.
Pada
satu sisi, Piaget menjelaskan proses perkembangan kognitif sejalan dengan
kemajuan anak-anak, dan dia menggambarkan bahwa
anak-anak mampu melakukan sesuatu sendiri. Pada sisi lain, Vygotsky
mencari pengertian bagaimana
anak-anak berkembang dengan melalui proses belajar, dimana fungsi-fungsi
kognitif belum matang, namun masih
dalam proses pematangan.
Vygotsky membedakan antara Actual Development dan Potensial
Development pada anak. Actual
Development ditentukan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa
bantuan orang dewasa atau guru.Sedangkan Potensial
Development membedakan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu,
memecahkan masalah di bawah petunjuk orang dewasa atau kerjasama dengan teman
sebaya.
Menurut Vygotsky, Zona Perkembangan Proksimal
merupakan celah antara Actual Development
dan Potensial Development, dimana
antara apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa
dan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau
kerjasama dengan teman sebaya. Inti
dari ZPD adalah menitikberatkan ZPD pada interaksi sosial yang akan dapat memudahkan perkembangan
anak. Permainan imajiner adalah sumber utama dari perkembangan aktivitas
simbolik. Anak memberi makna baru pada mainan dan objek lain dan memandang
dirinya sendiri mengambil peran baru yang beragam, dimana anak harus: (a)
mengambil peran yang jelas, dan (b) mengubah property benda dengan cara yang
jelas. Seperti pada permainan peran diatas, anak yang berperan sebagai guru
akan menggunakan spidol dan menuliskan sesuatu di white board kemudian berbicara seolah-olah ia seorang guru yang
sedang mengajar didepan kelas. Proses akuisisi internal atas peran lambing atau
symbol tidak terjadi secara otomatis. Sebaliknya, transisi dari bidang social
eksternal ke bidang psikologis internal merupakan transisi dimana anak mulai
melakukan bentuk perilaku yang sama yang oleh orang lain sebelumnya telah
dilakukan. Dengan kata lain jalur dasar dalam penguasaan individu atas
perilakunya adalah imitasi atau peniruan. Namun, ini bukan mekanika transfer
sederhana dari satu orang ke orang lain. Sebaliknya, imitasi membutuhkan
“pemahaman tertentu atas signifikansi dari tindakan orang lain”. Misalnya, jika
individu tidak tahu apa pun mengenai belajar mengajar disekolah, ia tidak dapat
berperan sebagai murid meski temannya sedang berperan sebagai guru yang sedang
mengajar muridnya.